Selasa, 05 Maret 2013

LOVE UNTIL DIE



“ What? Masuk rumah sakit ? lalu yang kemarin kesini itu siapa ?”
“ Aku nggak tahu Rhy.”
          Betapa terkejutnya Nurhy mengetahui pacarnya Dirga masuk rumah sakit sejak satu minggu yang lalu. “ Cowok yang mengikuti lomba itu ? Bukankah dia Dirga? Lalu yang mengajakku kemarin jalan-jalan, bukankah dia Dirga ? nggak mungkin Dirga di rumah sakit, padahal baru kemarin dia jalan-jalan sama aku.”, Tanya Nurhy pada dirinya sendiri. Begitu banyak pertanyaan yang ingin Nurhy lontarkan pada Sanya.
“ Lalu di rumah sakit mana Dirga sekarang ?”                        
“ Di rumah sakit Royal.”
          Setelah tahu nama rumah sakit itu, Nurhy langsung meninggalkan Sanya. Sambil berlari Nurhy terus menangis. “ Ku harap apa yang diucapkan Sanya hanya bohongan.” Ucap Nurhy dalam hati.
          Sesampainya Nurhy di rumah sakit, dia langsung menanyakan kepada pegawai disana apakah ada pasien yang bernama Dirgantara Putra. Dan pegawai tersebut mengatakan bahwa pasien yang bernama Dirgantara Putra sedang di operasi sekarang. Setelah itu Nurhy langsung menuju ruang operasi, dan Nurhy melihat kedua orang tua Dirga.
“ Tante, Om, Dirga dimana ?”
“ Dia sedang di operasi di dalam.”, jawab Ayah Dirga.
“ Sejak kapan Dirga masuk rumah sakit Om ?”
“ Sejak satu minggu yang lalu Rhy. Kamu nggak tahu ya ?”
“ Apa Om ? Satu minggu yang lalu ? Terus yang kemarin jalan-jalan sama saya itu siapa Om ?”
  Om nggak tahu Rhy. Tapi memang Dirga masuk rumah sakit sudah satu minggu yang lalu.”
          Nurhy sangat terkejut mendengar penuturan Ayahh Dirga. Nurhy pun bertanya-tanya dalam hati, “Siapa ya yang kemarin jalan-jalan sama aku? Lalu siapa orang yang mengambil piala itu ?”. kejadian ini masih tanda tanya besar.
          Seorang dokter keluar dari ruang operasi. Dan raut wajah dokter tersebut tampak tidak menyenangkan, sepertinya dokter itu membawa kabar yang tidak baik. Dan benarlah dugaan Nurhy,
“ Maaf Pak, Bu, Dik, kami sudah berusaha semampu kami untuk melakukan yang terbaik. Tetapi apalah daya kami, Tuhan telah berkehendak lain. Nyawa Dirga tidak bisa kami tolong. Bapak dan Ibu yang sabar dan tabah ya. Ikhlaskan Dirga.” Setelah mendengar ucapan dokter itu Nurhy langsung pingsan karena dia tak kuat membendung kesedihannya.
“ Rhy, bangun Rhy.”
          Nurhy merasa dengar sayup-sayup suara itu. Dan perlahan-lahan dia mulai melihat suasana di tempat ini.
“ Sanya, San, Dirga dimana San ? Dirga dimana? Dirga baik-baik aja kan San ?”
          Tanyanya panik pada Sanya. Namun Sanya tak menjawab pertanyaan Nurhy. Dia tetap diam, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya.
“ San kenapa kamu diam San ? Dirga nggak kenapa-napa kan San ? Dirga baik-baik aja kan San ? San jawab pertanyaanku San.”
          Ayah dan Ibu Dirga pun memasuki ruangan Nurhy. Dan Ibunya Dirga memeluk Nurhy,
“ Sabar sayang, mungkin Dirga memang di kehendakkan untuk menghadap-Nya sekarang. Sebenarnya Ibu juga nggak rela ditinggalkan sama Dirga. Tapi Tuhan telah berkata lain Rhy, kita tidak bisa berbua apa-apa lagi.”
          Nurhy  hanya bisa menangis mendengar perkataan Ibunya Dirga. Tak mampu dia ucapkan sepatah kata pun dari bibirnya. Nurhy hanya sedih kehilangan orang yang sangat dia sayangi.
          Keesokan harinya Dirga pun di makamkan. Tanpa Nurhy sadari air matanya terus saja menitik. Sanya pun memeluk Nurhy, sambil berkata,
“ Iklhaskan Rhy, biarkan Dirga tenang. Dia pasti akan lebih bahagia bisa melihatmu senang.”
“ Iya San.”
          Lalu Nurhy dekati makam Dirga.
“ Ga, kenapa sih kamu ninggalin aku ? Kamu nggak sayang sama aku ya ? mungkin benar, ini takdir dari Tuhan. Tapi tenang Ga, aku masih mencintaimu  dan aku akan selalu mencintaimu. Semoga kamu di terima di sisi-Nya Ga.”, ucapku sambil menaburi kuburan Dirga dengan bunga yang ku bawa. Setelah acara pemakaman usai, aku pun pulang. Meninggalkan tempat pemakaman.
          Sesampainya di rumah, Nurhy langsung memasuki kamarnya. Dimana Nurhy dan Dirga sering membuat cerpen dan puisi. Nurhy pun membaca satu persatu cerpennya yang selalu didampingi olehpuisinya Dirga. Pemikat Hati, judul cerpen dan puisi yang pertama dia buka. Nurhy teringat saat itu. Saat dia baru mengenal Dirga di handphone aja. Dia  nggak tahu bagaimana wajah Dirga. Tapi dirga udah berani nembak Nurhy. Ya dengan gampang aja Nurhy nolak Dirga. Karena Nurhy nggak tahu siapa Dirga. dann saat perayaan Bulan Bahasa adlah hari pertama Nurhy mengetahui Dirga. Ternyata dirga anak kelas IPA 2 dan orangnya baik, keren ganteng dan dialah cowok yang pertama kali membuat Nurhy terpana dan terpesona.
          Lalu Nurhy membaca cerpen keduanya, yang berjudul Munafik. Ini awal kisahnya dia pacaran dengan Dirga. Setelah berulang-ulang kali dirga nembak Nurhy, namun Nurhy tetap nggak mau nerima dirga. Karena Nurhy terlalu gengsi. Nurhy terlanjur bilang sama teman-temannya kalau dia nggak kan pernah suka sama Dirga. Tapi sebenarnya dalam hati Nurhy menyimpan rasa pada Dirga.
          Setelah itu Nurhy  membaca cerpennya yang berjudul First Love. Dia  benar-benar ingat kejadian itu. Saat Nurhy dan Sanya sedang di perpustakaan, dan tiba-tiba Dirga datang. Dengan beraninya Dirga berani naik ke atas meja dan mengatakan bahwa dirga suka, sayang dan cinta sama Nurhy. Betapa malunya Nurhy saat itu. Sampai-sampai petugas perpustakaan marah, karena ada keributan. Dan nurhy pun tak dapat menolak Dirga. Karena selain Nurhy memang mempunyai rasa, Nurhy juga nggak tega nggak nerima dirga. Sampai segitu perjuangan dirga  buat  dapatin Nurhy.  Dan akhirnya dirga pun  dipanggil sama guru, dan di hukum. Karena udah buat keributan di perpustakaan.
          Lalu Nurhy membaca lagi cerpennya yang judulnya I’m Bad. Kejadian ini sangat lucu. Karena saat itu Nurhy jealous dengan Ibunya Dirga sendiri.  Saat itu Dirga mengejar-ngejar dan terus memanggil Nurhy. Tapi Nurhy nggak menghiraukan Dirga. Sampai-sampai dia dan Dirga basah kuyup kejar-kejaran karena kebetulan saat itu hujan. Sungguh manis kenangan itu.
          Teganya Dirimu, cerpen berikutnya yang Nurhy baca. Saat itu, Dirga menduakan Nurhy, karena orang tuanya memaksa. Awalnya  Nurhy tidak peduli dengan alsan Dirga , dan dia pun memutuskan hubungannya dengan Dirga. Hingga akhirnya gadis itu meninggal karena tumor hati yang di deritanya,  Nurhy baru mau mendengar penjelasan dari Dirga.
          Cerpen selanjutnya berjudul Di Antara Kalian. Waktu itu Nurhy memutuskan hubungannya dengan Dirga demi pria yang jauh lebih buruk dari Dirga. Semua Nurhy lakukan karena temannya, tetapi Nurhy nggak mengerti kenapa Dirga tetap saja mau menantinya hingga dia putus dengan pria itu.
          Nurhy pun pernah long distance dengan Dirga. Karena waktu itu Dirga harus pindah ke Makasar mengikuti orang tuanya. Namun cinta Nurhy tak usai, karena masih ada handphone yang menyambungkan Nurhy dengan Dirga. Dan Dirga pun mengatakan kalau dia nggak akan pergi lama. Saat itu Nurhy membuat cerpen yang berjudul Setia.
           Dan cerpen terakhirnya yaitu, I Love You Forever, Nurhy teringat saat itu  Dirga memeluknya  erat untuk yang pertama kalinya. Dan dirga pun mengucapkan bahwa dirga sayang sama Nurhy untuk selamanya. Sebelum pada akhirnya dirga meninggalkan Nurhy. Cerpen dan puisi inilah yang Nurhy dan Dirga lombakan. Dan seharusnya ini menjadi kabar bahagia buat Nurhy dan Dirga,  karena cerpen dan puisi ini mendapatkan juara satu.
          Seketika itu Nurhy teringat dengan pria yang mengambil piala saat pengumuman juara cerpen dan puisi. “ Siapakan pria itu ?”, gumamnya dalam hati.
          Keesokan harinya Nurhy berangkat sekolah seperti biasa. Nurhy memasuki ruang kelasnya yang memiliki banyak kenangan dengan Dirga. Dirga selalu ada setiap saat. Dirga yang merangkul saat Nurhy sedih, dirga yang Nurhy ajak tertawa disaat Nurhy bahagia, dan dirgalah peneman Nurhy saat membuat cerpen. Tapi kini, semua hanya tinggal kenangan belaka. Dirga tak akan pernah kembali lagi ke sisi Nurhy.
“ Rhy, jangan ngelamun terus dong!”
“ Ah. Iya San. Oh iya aku mau nanya dong. Cowok yang waktu ini ngambil piala pas juara puisi itu siapa ya ?”
“ Oh, itu. Namanya Eki. Kenapa ?”
“ Bukan Dirga ?”
“ Nurhy, 3 hari sebelum puncak acara Bulan Bahasa Dirga uda masuk rumah sakit. Giman juga dia mau ngambil piala ?”
“ Oh, iya-iya. Terus yang ku ajak jalan-jalan itu Eki juga ya ?”
“ Iya. Emang kamu nggak sadar ?”
“ Sumpah, ku benar-benar merasa pergi sama Dirga. Anterin aku cari Eki sekarang yuk!”
          Nurhy pun menarik lengan Sanya. Dan berkeliling sekolah mencari Eki. Sampai di kantin Nurhy melihat Eki, dan dia langsung menghampirinya.
“ Ki.”
  Ya Rhy, ada yang bisa saya bantu.”
“ Iya, aku mau nanya. Kamu yang ngambil piala juara puisi itu ya ?”
“ Iy Rhy.”
  Terus kamu juga yang jalan-jalan sama aku ?”
“ Iya Rhy, kan kamu yang minta.”
          Nurhy langsung duduk lemas. Mengingat hari itu ternyata Eki yang di ajaknya jalan-jalan. Tapi saat itu Nurhy merasakan bahwa itu Dirga bukan Eki.
“ Kok ngelamun Rhy ?”, Tanya Sanya padaku.
“ Benar Eki, bukan Dirga.”
“ ya kan memang Eki Rhy.”
“ Oh iya Ki, kamu tahu soal Dirga masuk rumah sakit?”
“ Tahu. Tapi dia nggak mau ngasi tahu kamu Rhy. Dia menyuruhku merahasiakannya padamu, dan dia juga menyuruhku untuk mewakilinya.”
“ Lalu kenapa kamu nggak bilang sama aku Ki ? Kamu tahu kan aku sayang banget sama Dirga ?”, tanpa ku sadari, aku pun menangis.
“ Maafin aku Rhy. Tapi itulah permintaan Dirga.”
“ udahlah, senua sudah terlambat. Lagipula Dirga udah nggak akan kembali lagi.”
“ Jangan marah ya Rhy.”
“ Nggak Ki, aku ngerti kok. Kamu kan hanya mengikuti keinginan Dirga. Ya sudah aku mau ke kelas duluya.”
          Eki menganggukkan kepalanya. Nurhy dan Sanya pun meninggalkan Eki. Jujur dalam hati Nurhy kesal dengan Dirga. Kenapa Dirga nggak ngasi tahu Nurhy tentang penyakitnya. Kenapa juga Dirga merahasiakan kalau dirinya masuk rumah sakit. Padahal kan seharusnya Nurhy bisa menemani Dirga.
“ Rhy, jangan terus larut dalam kesedihan.”
“ Gimana ku nggak sedih San, orang yang ku sayang udah pergi. Dia nggak akan kembali. Dan dia pergi tanpa sepatah kata pun untukku. Gimana aku nggak sedih coba.”
          Sanya pun memeluk Nurhy. Dan Sanya hanya bisa menyuruh Nurhy untuk sabar. Saat Nurhy sampai di ruang kelasnya, dia melihat sesosok Dirga.
“ Dirga… Dirga…”, ucap Nurhy menghampiri cowok itu. “ Aku sayang banget sama kamu Dirga. Jangan tinggalin aku lagi ya Dirga.”, Nurhy langsung memeluknya  dan saat Nurhy menatap wajahnya. Nurhy melihat bahwa sosok Dirga itu tersenyum padanya. Dan dia berkata , “ Aku akan selalu ada di hatimu Rhy. Cinta ku akan bersemayam di hatimu. Begitu pula dengan dirimu yang akan selalu bersemayam di hatiku.” Semakin lama bayangnya semakin memudar. Sedikit semi sedikit, hingga akhirnya pudar dann sirnah. Dan ketika Nurhy mengerdipkan matannya, Nurhy dapat melihat dengan nyata bahwa cowok yang dia peluk bukanlan Dirga melainkan Eki.
“ Ya Tuhan, Eki maafin aku ya!”
“ Nggak apa-apa kok. Masak di peluk cewek cantik nolak sih, hehehehe!”
“ Apa sih kamu, ah!”
“ Hehehe, oh iya ini ini surat yang pernah Dirga titip sama aku Rhy.
          Nurhy mengambil surat itu dari tangan Eki. Tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk Eki, Nurhy langsung menuju tempat duduknya dan membaca surat itu.


Dear, Nurhy sayang

Dalam kalbu aku melihat cahaya
Seberkas sinar keindahan dan keceriaan
Semua terpancar dari wajahmu Rhy
Cintamu bagaikan burung
Bebas merdeka berterbangan di alam cintaku
Kasih sayangmu bagaikan matahari
Selalu menyinari jalan hidupku
Yakin, bahwa kamu adalah surgaku
Engkau adalah bidadari yang dititipkan Tuhan
Untuk menjagaku
Percayalah…
Cintaku tak’kan pernah sirnah walaupun ragaku telah terhempas badai
Cintamu akan selalu terkubur dalam hatiku
Seperti ragaku yang akan terkubur ini
Aku cinta banget sama kamu Rhy
Maafin aku udah ninggalin kamu tanpa sepatah kata
Karena aku nggak ingin melihat linangan air mata menghancurkan keceriaanmu
Ku akan jauh tenggelam dalam kebahagiaan
Apabila dapat melihatmu tersenyum seperti sedia kala Nurhy ku sayang
By:
DIRGA
Orang yang akan Selalu Menyayangimu

          Tak tahan Nurhy membaca surat dari Dirga. Sanya ikut menangis setelah membaca surat itu. Nurhy merasa, kalau Sanya merasakan apa yang Nurhy rasakan.
          Waktu demi waktu berlalu, namun  Nurhy tetap saja terpuruk karena kehilangan Dirga. Tapi suatu hari saat Nurhy jalan-jalan ke taman favoritenya dengan Dirga. Nurhy melihat sesosok pria yang mirip dengan Dirga. Dan dia langsung memanggil pria itu,
“ Dirga.. Dirga… tunggu aku!”
          Pria itu tidak menghiraukan panggilan Nurhy, dia malah pergi meninggalkan Nurhy. Tapi Nurhy tak menyerah, dia terus mengejar pria itu. Namun pria itu terus berlari. Hingga akhirnya Nurhy sampai di sebuah gerbang yang nggak pernah Nurhy temui sebelumnya di taman tersebut. Pria itu pun menoleh ke arah Nurhy, lalu dia masuk ke dalam gerbang tersebut.
“ Aku tak pernah melihat gerbang ini sebelumnya.”
          Saat Nurhy ingin memasuki gerbang tersebut. Pria itu keluar dari gerbang tersebut dan melarang Nurhy untuk masuk.
“ Jangan masukl!”, teriak pria itu.
          Nurhy langsung mengurungkan niatnya, lalu pria itu menghampiri Nurhy.
“ Dirga, kamu Dirga kan ?”
“ Iya Rhy, aku Dirga.”
“ Ngapain kamu ke sana Ga ? balik ma aku yuk!”
“ Sorry banget Rhy, ku nggak bisa. Kita karang sudah beda Rhy. Nggak mungkin aku kembali.” Mendengar ucapan Dirga, Nuirhy langsung menangis.
“ Kenapa Ga ? kamu udah nggak sayang lagi ya sama aku ? atau kamu udah dapat yang lain?”
          Dirga hanya tersenyum,
“ Nggak Rhy, Cuma kamu satu-satunya yang ku sayang. Tapi mungkin kini kita belum bisa bersama-sama.”
“ ya udah lo gitu. Terus kenapa aku nggak boleh masuk ke sana Ga ?”
“ Nggak Rhy, apabila kamu masuk kesana. Maka seketika itu juga kamu akan meninggalkan orang tuamu dan orang-orang yang menyayangimu.”
“ Benar ? Ya udah, kalau gitu aku mau masuk aja!”
          Nurhy pun menghampiri gerbang itu, dan 1 langkah lagi dia akan memasuki gerbang tersebut.
“ Jangan Rhy, kalau kamu sayang sama aku jangan lakukan itu.”
          tak jadi Nury mengayunkan kakinya, Nurhy menoleh ke arah Dirga.
“ Mengapa Ga ?”
“ Apabila kamu masuk ke sana. Aku nggak akan jamin kalau kita akan bersama. Tapi percayalah rhy, aku akan mendampingimu seumur hidupku.”
“ bohong! Kamu pembohong, penipu, kamu Jahat Ga. Kamu udah ninggalin aku sendirian. Kamu nggak punya perasaan.”, teriak Nurhy pada Dirga. Nurhy terus menangis, lalu Dirga menghampirinya.
“ Rhy, aku nggak bohong, aku nggak seperti yang kamu bilang. Tapi semua ini kehendak Tuhan rhy.”
  Lalu kenapa kamu nggak bilang sama aku kalau kamu sakit ? Kenapa kamu nggak bilang sama aku kalau kamu masuk rumah sakit ?”
“ Maafin aku Rhy. Aku Cuma nggak ingin lihat kamu sedih.”
“ Apa menurut kamu, dengan ninggalin aku tanpa bilang apapun itu nggak lebih sedih?”
  Nggak kayak gitu Rhy. Aku hanya ingin melihatmu terdenyum seperti dulu.”
“ Tapi nggak gitu juga caranya Ga!”
“ Nurhy sayang jangan marah. Lagipula semua sudah lewat. Dan sekarang kamu sudah bisa lihat aku   kan ?”
“ Iya Ga. Aku nggak akan marah. Rasa sayang aku lebih besar daripada amarahku.”
“ Thanks rhy. Aku sayang banget sama kamu.”
Ucap dirga padaku.
“ Rhy, bangun Rhy…”
          Tubuh Nurhy terasa terguncang. Dia  pun terbangun dan dia melihat mamanya telah berada di samping tempat tidurnya. Nurhy langsung terbangun dan melihat ke sekeliling kamarnya.
“ Ma, Dirga dimana Ma ? Gerbang itu dimana Ma ?”
“ Gerbang apa sayang ? tenang dulu, ini minum airnya.”
          Nurhy pun langsung meneguk air itu, lalu kembali dia pertanyakan pertanyaan nya,
“ Ma, Dirga kemana ? Ma Dirga masih disini kan Ma ? Aku mau cari Dirga Ma!”
          Nurhy langsung bangun dari tempat tidurnya. Menuruni anak tangga sambil memanggil-manggil nama Dirga. Mamanya pun menyusul Nurhy, hingga akhirnya dia tiba di halaman belakang. Nurhy berlutut memandangi langit sambil menangis.
“ Dirga, kenapa kamu ninggalin aku ? Dirgaaaaaa…………………….”
          Mama pun memeluk Nurhy,
“ Sayang, sadar sayang. Dirga pasti sedih melihat keadaanmu seperti ini.”
“ Nggak Ma, tadi aku benar-benar melihat Dirga Ma.”
“ Sayang Dirga sudah tenang di sana. Dia nggak akan datang. Sekarang kita masuk yuk!”
“ nggak ma. Aku mau nunggu Dirga. Aku yakin Dirg akan datang.”
           Nurhy menangis histeris, mamanya pun tampak panic dan ikut menangis. Tiba-tiba Nurhy melihat sebuah bayangan. Lalu dia melepas pelukan mamanya dan langsung mengejar bayangan itu.
“ Ma, itu Dirga Ma.”
          Nurhy langsung berlari dan terus berlari mengejar bayangan tersebut.  Dia tak menghiraukan panggila  mamanya. Dia teus saja berari dan memanggil nama Dirga. Namun bayangan itu melesat dengan cepat. Begitu pula dengan truck yang menyambar tubuh Nurhy saat mengejar bayangan itu. Dan nyawa Nurhy pun akhirnya tak dapat tertolong lagi. Tubuh Nurhy terhempas jauh dari lokasi dia di tabrak.
          Mama Nurhy terus menangis menyaksikan keadaan Nurhy yang kini telah terkulai lemas tanpa nyawa. Keesokan harinya Nurhy langsung dimakamkan, dan makam Nurhy bersebelahan dengan makam Dirga.
“ Semoga kalian berdua bisa bersatu lagi di sana.”, ucap Sanya saat Nurhy di makamkan.



                                                                                                                                            By:
Dede  (Aph 1)



0 komentar:

Posting Komentar

image

Lorem ipsum dolor sit

Aliquam sit amet urna quis quam ornare pretium. Cras pellentesque interdum nibh non tristique. Pellentesque et velit non urna auctor porttitor.

image

Nunc dignissim accumsan

Vestibulum pretium convallis diam sit amet vestibulum. Etiam non est eget leo luctus bibendum. Integer pretium, odio at scelerisque congue.